Sharp Greenerator Lakukan Monitoring dan Sosialisasi Kualitas Air di Hulu Sungai Ciliwung
PT Sharp Electronics Indonesia (SEID) memiliki komitmen kuat terhadap pelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat sekitar, bersama Sharp Greenerator, sebuah komunitas anak muda pecinta lingkungan bentukan Sharp Indonesia. Sharp secara aktif dan reguler melakukan kegiatan pelestarian lingkungan.
Merupakan keberlanjutan dari kegiatan sebelumnya di kawasan Gunung Gede Pangrango beberapa waktu lalu. Sharp Greenerator kembali melakukan kegiatan sosialisasi akan pentingnya menjaga lingkungan di daerah hulu dengan mengunjungi Titik Nol Ciliwung Telaga Saat Puncak, Bogor.
Menggandeng komunitas Transformasi Hijau (Trashi), Relawan Indonesia Pembela Alam (RIMBA), Uni Konservasi Fauna -IPB (UKF-IPB) dan Mandala Harja Semesta (MAHASA), Sharp Greenerator diberikan pelatihan berupa monitoring kualitas air sungai dan diperkenalkan potensi alam, sumber air Ciliwung, serta habitat flora dan fauna.
Pandu Setio, Senior PR & Brand Communication Manager PT Sharp Electronics Indonesia mengatakan “Kegiatan ini merupakan wujud komitmen keberlanjutan Sharp Indonesia terhadap pelestarian lingkungan, kami ingin meningkatkan kompetensi para anggota Sharp Greenerator agar lebih mengenal alam, memahami permasalahan lingkungan dan cara menanggulanginya”.
Ciliwung, Sungai sepanjang 117 kilometer ini pernah menjadi salah satu sumber kehidupan masyarakat karena merupakan habitat berbagai ikan. Namun, kini banyak masalah yang menghinggapi sungai dari mulai bagian hulu di Bogor hingga hilirnya di pantai utara Jakarta. Guna meningkatkan wawasan para anggota Sharp Greenerator akan kualitas air sungai Ciliwung di bagian hulu, kegiatan pertama yang dilakukan adalah melakukan pengamatan.
Pengamatan kualitas air dipusatkan di dua titik yaitu telaga Putri dan telaga Gayonggong yang merupakan sumber mata air yang mengalir ke titik 0 sungai Ciliwung yaitu Telaga Saat. Menggunakan dua metode analisis pengukuran yaitu analisis Biologi dan Fisika, dalam analisis Biologi dilakukan melalui metode biomonitoring dengan bioindikator makroinvertebrata. Sedangkan analisis Fisika dilakukan dengan mengukur tingkat keasaman air PH meter dan termometer suhu. Kesimpulan hasil pengamatan kualitas air di kedua sumber mata air ini adalah sedang/rata-rata.”Banyak faktor yang mempengaruhi kualitas air di hulu ini, seperti perubahan iklim dan fungsi hutan, gaya hidup masyarakat maupun aktifitas perkebunan. Ini masih menjadi pekerjaan rumah bagi kita semua untuk terus mengawasi agar faktor-faktor tersebut tidak memberikan dampak yang lebih buruk kedepannya”, ungkap Eko Wiwid selaku Ketua dari Rimba.
Guna menekan laju dari pencemaran yang terjadi dan dampak buruk sungai Ciliwung di musim penghujan. Sharp Greenerator pun melakukan sosialisasi mengenai hasil pengamatan dan mengajak pungunjung telaga Saat untuk bersama-sama menjaga lingkungan, tidak hanya di lingkungan telaga namun juga di lingkungan lainnya.
Bentuk aksi lainnya dalam menjaga kualitas air, Sharp Greenerator pun melakukan penanaman pohon Rasamala dan pohon Puspa di sekitaran Telaga Saat Puncak. “Selain berfungsi untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas air tanah, pepopohan ini pun nantinya sangat bermanfaat bagi fauna yang hidup di Telaga Saat Puncak” tambahnya.
“Kami berharap melalui kegiatan ini, kami dapat meningkatkan kesadaran bagi semua kalangan khususnya anak – anak muda agar bisa lebih bijaksana dalam mengelola sampah pribadi agar tidak mencemari lingkungan, dan aksi kecil Sharp Greenerator dapat memberikan dampak positif bagi keberlanjutan telaga Saat sebagai titik 0 sungai Ciliwung yang memiliki fungsi sangat penting bagi wilayah sekitarnya”, tutup Prima Yulina selaku Presiden Sharp Greenerator.